MAD {at g.o.d}
pernahkah terpikir bahwa seharusnya semuanya tidak begini. mengapa ia berhenti mendengar saat seluruh asaku berputus ditengah seribu pengharapan yang kukirimkan baginya. bukan satu kali ini bibirku berucap, memohon hal yang sama untuk keseribu kali. namun tak jua terdengar sepatah kata maupun selewat laku tanda peristiwa akan berangsur baik. dengan egonya ia bisa menjawab semuanya bisa lebih buruk lagi, karena semuanya bisa diambil daripadanya. ya, itu dari sudut pandangmu. cobalah sedikit bergeser, ya yang kuasa. lihatlah semua dari mata si mahluk penuh batas ini. muskil baginya untuk melihat gambar besar yang telah kau cipta baginya. pandangnya hanya terarah pada apa yang ada lurus dihadapannya. dapatkah kau salahkannya atas ketidakmampuan yang membunuh asanya ketika kesabaran telah berangsur hilang? mungkin yang dibutuhkan hanyalah secercah pengharapan. tapi bukan...bukan harapan kosong seperti yang selama ini dipikirnya cukup. satu dua kali kosong mungkin membantu. tapi rasanya cukup sudah. bukankah waktunya ia mendapat apa yang ia inginkan? [kebahagiaan], bukan seribu tapi cukup satu. satu dari seribu hal yang menjadi pengharapannya. satu yang paling. ataukah, seribu satu bunga yang kau berikan di masa lalu sudah cukup untuk mengakhiri semuanya? manis...indah...cantik...semua telah kau beri dimasa ia belum belajar bersyukur atas apa yang didapatnya. namun bukan berarti semua harus berhenti sekarang bukan? kalau demikian adanya, lebih baik kau ambil nyawanya sekalian. bila bahagia yang kau beri dimasalalu adalah keseluruhan untuknya, dan hari ini kedepan hanyalah masa pembayaran...yang kuasa aku takkan kuat. {maaf.......}
<< Home