choice #3

ketika seorang menjadi bosan akan sebuah masalah yang terus menerus kembali ia hadapi, apa yang harus dilakukannya? menghadapinya lagi dan lagi atau lari dan meninggalkannya?

apa gunanya menghadapinya kembali kalau ternyata hal itu tidak bisa diselesaikan secara tuntas? mengapa tidak tuntas, karena keputusannya bukan hanya tergantung pada satu orang saja. banyak hal yang akan menyebabkan masalah itu seakan hilang sesaat untuk kembali lagi dengan kadar yang sama buruknya bahkan menjadi jauh lebih berat.

untuk pergi dan meninggalkannya begitu saja mungkin bukan pilihan, karena tak ada sedikit rencanapun yang ada didepan mata. seorang teman pernah berkata jika sudah memiliki 50% bayangan tentang sebuah rencana maka patutlah rencana itu dijalankan. tapi jika tidak, apa gunanya? itu tak ada bedanya dengan berjudi di kasino bukan? memang dewi fortuna mungkin saja tersenyum dan tiba-tiba hidup berubah kearah yang seratus delapan puluh derajat lebih baik, tapi berapa sih kemungkinannya?

kata trainspotting 'life is a choice' itu emang bener banget! tapi sebenarnya yang lebih parah bukanlah si pilihan, melainkan konsekwensi yang timbul dari mengambil keputusan, right? now let see, here's what we have to deal with.

choice #1: tinggal dan menghadapi masalah yang sama terus menerus. consequences: membusuk, menumpuk, sampai mungkin akhirnya meledak tapi tercukupi secara finansial sambil menikmati sebuah mobil baru. can I?

choice #2: pergi and follow where destiny leads. consequences: amat sangat puassssssss (walaupun hanya untuk beberapa saat) lalu harus menghadapi kenyataan of menghadapi situasi baru (could be better or worse) dengan situasi finansial yang ngga menentu, kegiatan yang ngga menentu (yang bisa membuatku makin membesar bukan?). hey, tapi mungkin ini kesempatan untuk melakukan banyak hal yang selama ini ngga sempat kulakukan, walaupun mungkin hanya bertahan beberapa saat.

selalu ada choice #3: make no choice and let everything happened with a belief that with him by my side i'll be strong enough